Kelompok Keilmuan Institut Teknologi Bandung
facebook: MartHa Devi
twitter: Martha Devi
by TaTha
Biologi Farmasi (dalam arti luas)
ialah ilmu (terapan) dalam bidang farmasi berlandaskan biologi yang
penerapannya mencakup penemuan, pengembangan dan produksi obat,
standardisasi, pengendalian pengolahan serta penggunaan. Biologi farmasi
mempunyai sub-disiplin dasar antara lain sitologi, genetika,
mikrobiologi, botani, zoology, biokimia, biologi molekul, farmakologi,
toksikologi, bioteknologi dan farmakognosi. Kaitan dengan ini
farmakognosi ialah ilmu mengenai obat dan bahan pembantu yang berasal
dari organisme (mikroba, tumbuhan dan hewan) dan organisme penghasilnya.
Seringkali farmakognosi diartikan sebagai biologi farmasi dalam arti
sempit.
Dengan melihat definisi-definisi
tersebut maka dapat dikatakan bahwa bidang ilmu farmakognosi-fitokimia
diperlukan dalam praktek kefarmasian, dan khususnya di Indonesia hal ini
memiliki nilai lebih karena berkaitan dengan banyaknya bahan alam
(khususnya tumbuhan) yang digunakan sebagai bahan obat dan obat, yang
tentunya hal itu memerlukan evaluasi, standardisasi ataupun pengembangan
yang konsekuensinya akan didasari oleh ilmu farmakognosi-fitokimia.
Dengan pesatnya perkembangan obat herbal
di Indonesia yang ditandai dengan semakin besarnya jumlah industri obat
tradisional dan produk herbal baik dalam kategori jamu, obat herbal
terstandar dan fitofarmaka sangat dibutuhkan penelitian-penelitian yang
berkualitas dalam berbagai bidang terkait. Kebijakan pemerintah tentang
saintifikasi jamu mempertegas perlunya pendekatan-pendekatan ilmiah
dalam penggunaan obat herbal sehingga dapat digunakan dengan tepat di
masyarakat. Di samping produk herbal tersebut, bahan obat yang berasal
dari bahan alam juga mengalami peningkatan. Penemuan senyawa baru yang
dapat dijadikan senyawa model (lead compound) sangat
dimungkinkan dengan berkembangnya teknologi dan peralatan yang
mendukung. Penggunaan bahan alam tidak terbatas untuk pengobatan, tetapi
juga dibutuhkan dalam bidang kosmetik, pangan, pangan fungsional
suplemen dan lain-lain yang membutuhkan pengembangan setiap saat
sehingga penelitian di bidang tersebut perlu medapatkan perhatian. KK
Biologi Farmasi dengan sumberdaya dan keahlian yang ada berpartisipasi
aktif bersama-sama stakeholder lainnya di dalam dan luar negeri
untuk berkontribusi bagi perkembangan bahan alam Indonesia untuk
berbagai tujuan tersebut baik dalam bidang pendidikan, penelitian dan
pengabdian masyarakat.
Program Unggulan Bidang
Pendidikan
Dalam bidang pendidikan KK Biologi
Farmasi mengembangkan matakuliah-matakuliah untuk program sarjana Sains
dan Teknologi Farmasi dan program sarjana Farmasi Klinik dan Komunitas
dengan isi yang sesuai dengan perkembangan IPTEK dan perkembangan
penelitian di Biologi Farmasi ITB, serta sesuai dengan tuntutan
kompetensi yang dibutuhkan di dunia kerja. Memfasilitasi ilmuwan dalam
bidang Biologi Farmasi untuk memperdalam ilmunya melalui program
magister atau doktor. Di samping itu untuk meningkatkan kompetensi dan
keahlian dalam bidangnya, anggota KK Biologi Famasi menghadiri dan
sebagai anggota pada pertemuan-pertemuan ilmiah yang diadakan oleh
kelompok keilmuan yang relevan dalam pengembangan obat bahan alam
Indonesia dan perhimpunan-perhimpunan bahan alam, seperti Perhimpunan
Peneliti Bahan Alam (Perhipba), Kelompok kerja tumbuhan obat Indonesia,
(Pokja TOI), Perhimpunan Kimia Bahan Alam dan lain-lain. Beberapa
anggota KK Biologi Farmasi juga masuk dalam tim pengembangan obat bahan
alam Indonesia secara nasional, seperti tim standardisasi.
Program Unggulan Bidang
Penelitian
Seperti diuraikan di atas KK Biologi
Farmasi secara aktif melakukan riset yang menjadi unggulan terutama
dalam bidang :
- Standardisasi obat herbal
- Isolasi dan uji aktivitas senyawa obat dari bahan alam
- Uji aktivitas ekstrak, fraksi dan senyawa hasil isolasi dari tanaman obat
- Bioteknologi Tanaman obat yang mencakup kultur jaringan, biotransformasi, elisitasi dan combinatorial biosynthesis
- Penelitia komprehensf beberapa jenis tanaman dari famili Zingiberacea dan tanaman lain yang banyak digunakan sebagai komposisi obat herbal Indonesia
- Teknologi bahan alam
Program Unggulan Bidang Layanan
Layanan yang diberikan meliputi layanan
standardisasi simplisia atau ekstrak dengan menggunakan metode analisis
yang memberikan hasil yang akurat dan sahih, penyediaan marker untuk
evaluasi mutu simplisia atau ekstrak. Disamping itu juga memberikan
layanan kursus singkat bagi yang berminat untuk mengikuti layanan
pembelajaran berkesinambungan. Dua tahun terakhir KK Biologi Farmasi
dengan bantuan dana DIKTI melakukan pembinaan terhadap Industri kecil
obat tradisional (IKOT) dalam rangka meningkatkan produksi, kualitas,
mutu dan pemasaran obat herbal.
2. Kelompok Keilmuan Farmakokimia
Sekolah Farmasi Institut Teknologi Bandung
Biologi Farmasi (dalam arti luas)
ialah ilmu (terapan) dalam bidang farmasi berlandaskan biologi yang
penerapannya mencakup penemuan, pengembangan dan produksi obat,
standardisasi, pengendalian pengolahan serta penggunaan. Biologi farmasi
mempunyai sub-disiplin dasar antara lain sitologi, genetika,
mikrobiologi, botani, zoology, biokimia, biologi molekul, farmakologi,
toksikologi, bioteknologi dan farmakognosi. Kaitan dengan ini
farmakognosi ialah ilmu mengenai obat dan bahan pembantu yang berasal
dari organisme (mikroba, tumbuhan dan hewan) dan organisme penghasilnya.
Seringkali farmakognosi diartikan sebagai biologi farmasi dalam arti
sempit.
Dengan melihat definisi-definisi
tersebut maka dapat dikatakan bahwa bidang ilmu farmakognosi-fitokimia
diperlukan dalam praktek kefarmasian, dan khususnya di Indonesia hal ini
memiliki nilai lebih karena berkaitan dengan banyaknya bahan alam
(khususnya tumbuhan) yang digunakan sebagai bahan obat dan obat, yang
tentunya hal itu memerlukan evaluasi, standardisasi ataupun pengembangan
yang konsekuensinya akan didasari oleh ilmu farmakognosi-fitokimia.
Dengan pesatnya perkembangan obat herbal
di Indonesia yang ditandai dengan semakin besarnya jumlah industri obat
tradisional dan produk herbal baik dalam kategori jamu, obat herbal
terstandar dan fitofarmaka sangat dibutuhkan penelitian-penelitian yang
berkualitas dalam berbagai bidang terkait. Kebijakan pemerintah tentang
saintifikasi jamu mempertegas perlunya pendekatan-pendekatan ilmiah
dalam penggunaan obat herbal sehingga dapat digunakan dengan tepat di
masyarakat. Di samping produk herbal tersebut, bahan obat yang berasal
dari bahan alam juga mengalami peningkatan. Penemuan senyawa baru yang
dapat dijadikan senyawa model (lead compound) sangat
dimungkinkan dengan berkembangnya teknologi dan peralatan yang
mendukung. Penggunaan bahan alam tidak terbatas untuk pengobatan, tetapi
juga dibutuhkan dalam bidang kosmetik, pangan, pangan fungsional
suplemen dan lain-lain yang membutuhkan pengembangan setiap saat
sehingga penelitian di bidang tersebut perlu medapatkan perhatian. KK
Biologi Farmasi dengan sumberdaya dan keahlian yang ada berpartisipasi
aktif bersama-sama stakeholder lainnya di dalam dan luar negeri
untuk berkontribusi bagi perkembangan bahan alam Indonesia untuk
berbagai tujuan tersebut baik dalam bidang pendidikan, penelitian dan
pengabdian masyarakat.
Program Unggulan Bidang
Pendidikan
Dalam bidang pendidikan KK Biologi
Farmasi mengembangkan matakuliah-matakuliah untuk program sarjana Sains
dan Teknologi Farmasi dan program sarjana Farmasi Klinik dan Komunitas
dengan isi yang sesuai
Program Unggulan Bidang
Penelitian
Seperti diuraikan di atas KK Biologi
Farmasi secara aktif melakukan riset yang menjadi unggulan terutama
dalam bidang :
- Standardisasi obat herbal
- Isolasi dan uji aktivitas senyawa obat dari bahan alam
- Uji aktivitas ekstrak, fraksi dan senyawa hasil isolasi dari tanaman obat
- Bioteknologi Tanaman obat yang mencakup kultur jaringan, biotransformasi, elisitasi dan combinatorial biosynthesis
- Penelitia komprehensf beberapa jenis tanaman dari famili Zingiberacea dan tanaman lain yang banyak digunakan sebagai komposisi obat herbal Indonesia
- Teknologi bahan alam
Program Unggulan Bidang Layanan
Layanan yang diberikan meliputi layanan
standardisasi simplisia atau ekstrak dengan menggunakan metode analisis
yang memberikan hasil yang akurat dan sahih, penyediaan marker untuk
evaluasi mutu simplisia atau ekstrak. Disamping itu juga memberikan
layanan kursus singkat bagi yang berminat untuk mengikuti layanan
pembelajaran berkesinambungan. Dua tahun terakhir KK Biologi Farmasi
dengan bantuan dana DIKTI melakukan pembinaan terhadap Industri kecil
obat tradisional (IKOT) dalam rangka meningkatkan produksi, kualitas,
mutu dan pemasaran obat herbal.
3. Kelompok Keilmuan Farmakologi – Farmasi Klinik
Sekolah Farmasi Institut Teknologi Bandung
Kelompok Keilmuan/Keahlian
Farmakologi Farmasi Klinik terdiri dari tiga subkelompok, yaitu
Farmakologi–Toksikologi, Imunologi, dan Farmasi Rumah Sakit. Sumber
daya Kelompok Keilmuan Farmakologi Farmasi klinis selain berperan
mengelola pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan layanan kepada
masyarakat, juga bertangggungjawab dalam menghasilkan obat, kosmetik,
dan nutrisi medikal baik berasal dari bahan alam, semisintetik maupun
sintetik, yang terjamin khasiat dan keamanannya; serta pelayanan
kefarmasian (pharmaceutical care) yang prima bagi masyarakat
umum dan profesional kesehatan lainnya.
Program Unggulan
Bidang Pendidikan/Pengajaran
KK Farmakologi Farmasi Klinis telah
menyusun program pendidikan Magister Farmasi Rumah Sakit Terapan dan
Sains. Kurikulum telah disusun namun masih memerlukan respon dari
masyarakat pengguna lulusan. KK Farmakologi Farmasi Klinis terus
mengembangkan matakuliah-matakuliah untuk program sarjana Sains dan
Teknologi Farmasi dan program sarjana Farmasi Klinik dan Komunitas, dan
program studi Teknologi Kesehatan yang akan dibentuk dengan kurikulum
yang sesuai dengan perkembangan IPTEK dan perkembangan penelitian di
bidang Farmakologi Farmasi Klinis ITB, serta sesuai dengan tuntutan
kompetensi yang dibutuhkan di dunia kerja. Memfasilitasi ilmuwan untuk
memperdalam ilmunya melalui program magister atau doktor dalam bidang
farmakologi, farmasi rumah sakit, farmasi sosial, dan farmasi klinis.
Program Unggulan Bidang Riset
- Pengembangan obat bahan alam untuk mengatasi penyakit degeneratif. Dalam 2 tahun terahir ini KK farmakologi telah mengembangkan metode farmakologi untuk menginduksi stroke dan menguji beberapa ekstrak tanaman terhadap hewan model stroke. Hampir semua ekstrak yang diteliti menunjukkan hasil yang prospektif untuk dijadikan obat herbal terstandar atau bahkan fitofarmaka. Selain sebagai anti stroke juga dikembangkan metode uji efek terhadap dislipidemia, antioksidan, anti agregasi platelet, dan lain-lain.
- Pengembangan motode untuk membuat hewan model penyakit autoimun. Satu tahun yang lalu telah dikembangkan metode induksi penyakit rheumatoid arthritis – salah satu tipe penyakit autoimun. Mengingat penyakit ini penderitanya terus meningkat, maka keberhasilan dalam mengembangkan metode penelitian dan sekaligus bahan alam terhadap penyakit tersebut merupakan hasil yang sangat dinantikan.
- Pengembangan model hewan dengan penyakit multiple sclerosis (MS) yang juga merupakan salah satu jenis penyakit autoimun yang saat ini jumlah penderitanya mulai bermunculan. Penelitian ini masih memerlukan pengembangan lebih lanjut.
- Pengembangan obat bahan alam untuk mengatasi penyakit infeksi. Kepakaran dalam bidang mikrobiologi di KK Farmakologi sangat strategis untuk mengembangkan produk obat untuk penyakit infeksi. Saat ini sudah dihasilkan produk unggulan berkhasiat anti tuberkulosis asal tumbuhan yang sedang dalam proses uji klinis di Rumah Sakit Persahabatan Jakarta. Penelitian ini merupakan penelitian yang bermitra dengan industri.
- Pengembangan obat bahan alam berkhasiat imunomodulator. Kepakaran riset dalam bidang imunologi, adalah strategi yang memungkinkan untuk menghasilkan produk bermutu terhadap respon imun. Saat ini sudah lebih dari 20 tanaman yang diteliti khasiatnya terhadap respon imun. Tahap lanjut adalah seleksi ekstrak yang potensial dan uji klinis melalui kerja sama dengan rumah sakit.
- Pengembangan riset untuk mengatasi ketergantungan obat. Pakar penelitian jenis ini yang sudah ada di KK Farmakologi Farmasi Klinis merupakan strategi untuk menghasilkan suatu panduan terapi ketergantungan.
- Pengembangan obat untuk gagal ginjal. Telah dikembangkan model hewan gagal ginjal. Keberhasilan pengembangan metode, memungkinkan pengembangan obat lebih lanjut.
- Pengembangan Kosmesetika. KK Farmakologi terlibat dalam uji-uji khasiat kosmetik. Bersama dengan KK Farmasetik telah dimulai pengembangan produk kosmetik untuk tujuan perbaikan fisik tubuh. Pengembangan akan dilakukan khusus pada sediaan kosmetika untuk tujuan terapi yang memerlukan pengembangan riset multidisiplin.
- Pengembangan pharmaceutical care. Kepakaran yang sudah terbentuk merupakan modal utama untuk melakukan pharmaceutical care yang prima terhadap masyarakat umum maupun professional kesehatan lainnya.
Program Unggulan Bidang Layanan
Memberikan layanan pemeriksaan khasiat
dan keamanan terhadap produk farmasi. Berpartisipasi aktif dalam
memberikan layanan informasi obat, kosmetik, makanan dan minuman.
Memberikan layanan belajar berkesinambungan bagi yang berminat.
4. Kelompok Keilmuan Farmasetika
Sekolah Farmasi Institut Teknologi Bandung
Kelompok Keilmuan/Keahlian Farmasetika
memiliki 3 (tiga) subkelompok, yaitu : (1) Teknologi Farmasi, (2)
Biofarmasi dan Farmakokinetik dan (3) Bioteknologi Farmasi. Ketiga
subkelompok bertanggungjawab pada pengembangan masing-masing bidang
keilmuannya sekaligus peningkatan kinerja akademik keilmuan Farmasetika.
Secara administratif seluruh anggota KK Farmasetika memperoleh
penugasan khusus pada pengelolaan bidang: (a) Pendidikan/Pengajaran
(pengaturan perkuliahan dan praktikum); (b) Riset (analisis topik,
sumber dana dan level diseminasi produk); (c) Layanan Masyarakat (model
layanan dan promosi); (d) Sumber Daya (pola investasi, pengembangan
sumber daya manusia) dan (e) Manajemen (model evaluasi diri, evaluasi
kurikulum).
Program Unggulan Bidang
Pendidikan/Pengajaran
- Penyelenggaraan Pendidikan Magister Profesional dalam bidang Farmasi Industri. Kurikulum telah disusun namun masih memerlukan masukan atau respon masyarakat industri Farmasi.
- Pola Pembelajaran e-learning. Seluruh mata kuliah yang dikelola KK Farmasetika disampaikan dalam bentuk multi media. Untuk mengubahnya menjadi sistem e-learning masih memerlukan bantuan kepakaran sistem informasi dan dana.
- Pembentukan Pharmaceuticals Engineering Center. Kemitraan dengan industri Farmasi telah terbentuk. Tantangan yang diberikan pihak industri mendesak dialokasikannya dana investasi peralatan dan pengembangan keterampilan intelektual dan motorik sumber daya manusia ke arah lebih spesifik.
Program Unggulan Bidang Riset
- Pembentukan pusat riset rekombinan protein terapetik. KK Farmasetika telah memiliki kepakaran yang diperlukan. Kegiatan yang dirancang dalam mendukung aktivitas riset pada pusat ini adalah eksplorasi penyakit yang fokus terapinya menggunakan rekombinan protein (diabetes dengan insulin, hepatitis dengan interferon, kanker dengan interferon dan lain-lain), pengembangan model in vivo pada hewan percobaan, pengembangan riset epidemiologi dan farmakoekonomi berkenaan dengan jenis penyakit tersebut, pengembangan vaksin rekombinan, pengembangan formulasi dan sistem penghantaran obat serta modifikasi farmakokinetik obat.
- Pengembangan Teknologi Nanopartikel. KK Farmasetika sudah memulai kegiatan penelitian baik produksi nanopartikel/nanokarier dan pengembangan bentuk sediaan serta rute pemberian. Sebagian peralatan pendukung: ultra turax, sonikator, particle sizer sudah ada di KK farmasetika. Pengadaan alat produksi nanopartikel seperti High Pressure Homogenizer dan probe sonicator sedang dalam proses pengadaan. KK Farmasetika juga sudah bergabung dalam program ITB dalam pengembangan Nanotechnology Center.
- Pengembangan Vaksin Rekombinan, Protein Terapetik rekombinan, diikuti dengan profil farmakokinetik, biodistribusi dan biofarmasinya.
- Pengembangan Kosmesetika. Kepakaran dalam pengembangan produk kosmetik untuk tujuan perbaikan fisik tubuh sudah terbentuk. Pengembangan akan dilakukan khusus pada sediaan kosmetika untuk tujuan terapi yang memerlukan pengembangan riset sistem transdermal.
- Program pengembangan Farmakokinetik Obat Hewan. Kepakaran yang telah terbentuk saat ini adalah strategi pengembangan sediaan obat hewan. Tahap lanjut produk tersebut adalah pada penetapan tingkat kewajaran dosis sediaan sustained atau controlled release dan kendali profil farmakokinetiknya.
- Pengembangan Kinetika Padatan dan Sistem Biner secara kristalografis. Reaksi kinetik penguraian senyawa obat berbasis reaksi kimia sudah dapat dipahami dengan baik. Tidak demikian halnya dengan kinetika padatan yang berbasis pada perubahan fisika senyawa obat atau transformasi polimorfik. Perubahan semacam ini cukup sering terjadi pada senyawa obat yang bersifat polimorfik. Sedangkan sistem biner mempelajari kemungkinan terjadinya interaksi antar 2 atau lebih senyawa obat atau antara senyawa obat dan bahan penolong. Peluang kejadiannya cukup signifikan mengingat hampir 95% formulasi obat di Indonesia melibatkan 2 atau lebih senyawa obat.
- Peningkatan kerjasama riset KK Farmasetika dengan beberapa universitas luar negeri, antara lain: University of Groningen, The Netherlands; TU Braunschweig, Germany; Free University of Berlin, Germany, National University of Singapore, Singapore.
Program Unggulan Bidang
Layanan
- Akreditasi Laboratorium Uji BioAvalailabilitas dan BioEkivalen guna meningkatkan level mutu layanannya sampai kepada skala regional bahkan internasional.
- Akreditasi beberapa laboratorium layanan yang lain di teknologi Farmasi dan Bioteknologi Farmasi.
5. Kelompok Keilmuan Olahraga
Sekolah Farmasi Institut Teknologi Bandung
Kelompok Keilmuan (KK) Ilmu Keolahragaan
memiliki 2 (dua) sub kelompok keilmuan yaitu; (1) fisiologi olahraga
dan biomekanika dan (2) kesehatan olahraga. Kedua sub kelompok keilmuan
ini saling berintegrasi membentuk road map KK Ilmu
Keolahragaan. Sub kelompok keilmuan fisiologi olahraga menganalisis
fungsi faal tubuh pada saat olahraga (olahraga kesehatan dan olahraga
prestasi), biomekanika olahraga menganalisis gerakan tubuh pada saat
olahraga (olahraga kesehatan dan olahraga prestasi). Sedangkan kesehatan
olahraga menganalisis kemampuan fisik manusia dan bagaimana menjaga,
mempertahankan, dan meningkatan kesehatan melalui pendekatan aktivitas
olahraga. Kedua sub kelompok keilmuan untuk kedepannya diharapkan dapat
mandiri dan mengembangkan kompetensinya masing-masing seperti; manajemen
olahraga, sosiologi olahraga dll. Secara administratif KK Ilmu
keolahragaan memperoleh penugasan khusus dan bertanggung jawab pada
pengelolaan bidang: (1). Pelaksana mata kuliah olahraga (MKOR) yang
merupakan mata kuliah wajib bagi seluruh mahasiswa TPB ITB yang
mengampu sekitar 3000 mahasiswa per tahunnya, dan mengatur jadwal
perkuliahan teori dan praktikum; (2) bertanggung jawab terhadap
pengembangan riset-riset dengan topik penelitian yang mencakup
masing-masing sub kelompok keilmuan, sumber dana, dan level diseminasi
hasil penelitian; (3) memberikan pelayanan kompetensi keilmuan kepada
civitas akademika dan masyarakat umum. KK Ilmu Keolahragaan disamping
diberi penugasan tri dharma perguruan tinggi juga diberi tugas untuk
mengembangkan sumber daya manusia (pola investasi dan pengembangan SDM)
melalui pelatihan, seminar, dan lokakarya.
Program Unggulan
Pada kurun waktu 5 (lima) tahun
mendatang, seiring dengan terbentuknya program studi magister terapan
sains olahraga yang bekerja sama dengan KK lain di ITB, diharapkan akan
menghasilkan model alat-alat bantu latihan dan alat-alat bantu
kesehatan sehingga berkontribusi terhadap peningkatan olahraga prestasi
dan peningkatkan kesehatan masyarakat. Kurikulum telah disusun, namun
masih dibicarakan dengan Senat Akademik ITB. Program magister ini
diharapkan dapat menjadi interface antara olah raga dan teknologi
sehingga memungkinkan ITB untuk berpartisipasi dalam melahirkan produk
teknologi yang bermanfaat dalam bidang olah raga yang akhirnya dapat
berkontribusi dalam meningkatkan prestasi atlet nasional. Dalam bidang
pembelajaran, KK Olah Raga sedang mengembangkan pola pembelajaran
e-learning. Mata kuliah olahraga untuk mahasiswa TPB yang dikelola oleh
KK. Ilmu Keolahragaan yang dapat disampaikan dalam bentuk multi media.
KK Ilmu Keolahragaan didukung fasilitas
olah raga yang sangat memadai dan mempunyai jaringan kerjasama yang
sangat erat baik dengan KONI maupun Kementrian Pemuda dan Olah Raga.
Staf KK Olah Raga banyak dilibatkan dalam event-event nasional maupun
internasional sebagai pelatih atau tim pakar. Berdasarkan dukungan
internal dan eksternal tersebut KK Ilmu Keolahragaan mempunyai peluang
yang sangat tinggi untuk memandu bakat atlet sejak dini sehingga dapat
berpartisipasi dalam melahirkan atlet kelas nasional atau internasional.
Melalui kerjasama dengan KK lain di SF
KK Ilmu Keolahragaan terlibat dalam pengembangan Lab Doping berstandard
internasional.
Pada kurun waktu 5 (lima ) tahun
mendatang KK Ilmu Keolahragaan akan lebih meningkatkan kerja sama dengan
Instansi terkait (KONI, Kemenpora dll.) dalam rangka mengembangkan
sistem pembinaan olahraga nasional. Pengembangan kerja sama penelitian
dengan perguruan tinggi yang berhubungan dengan ilmu keolahragaan, dan
pertukaran staff dosen dengan berbagai perguruan tinggi di dalam dan
luar negeri.