Photo of Me ;)

Photo of Me ;)
My name is Martha Devi.. I'm a weak girl. But I have a Great Father, JESUS :)

Senin, 28 November 2011

Sekolah Farmasi



Kelompok Keilmuan Institut Teknologi Bandung

facebook: MartHa Devi
twitter: Martha Devi

by TaTha 


1.Kelompok Keilmuan Biologi Farmasi

Sekolah Farmasi Institut Teknologi Bandung
Biologi Farmasi (dalam arti luas) ialah ilmu (terapan) dalam bidang farmasi berlandaskan biologi yang penerapannya mencakup penemuan, pengembangan dan produksi obat, standardisasi, pengendalian pengolahan serta penggunaan. Biologi farmasi mempunyai sub-disiplin dasar antara lain sitologi, genetika, mikrobiologi, botani, zoology, biokimia, biologi molekul, farmakologi, toksikologi, bioteknologi dan farmakognosi. Kaitan dengan ini farmakognosi ialah ilmu mengenai obat dan bahan pembantu yang berasal dari organisme (mikroba, tumbuhan dan hewan) dan organisme penghasilnya. Seringkali farmakognosi diartikan sebagai biologi farmasi dalam arti sempit.
Dengan melihat definisi-definisi tersebut maka dapat dikatakan bahwa bidang ilmu farmakognosi-fitokimia diperlukan dalam praktek kefarmasian, dan khususnya di Indonesia hal ini memiliki nilai lebih karena berkaitan dengan banyaknya bahan alam (khususnya tumbuhan) yang digunakan sebagai bahan obat dan obat, yang tentunya hal itu memerlukan evaluasi, standardisasi ataupun pengembangan yang konsekuensinya akan didasari oleh ilmu farmakognosi-fitokimia.
Dengan pesatnya perkembangan obat herbal di Indonesia yang ditandai dengan semakin besarnya jumlah industri obat tradisional dan produk herbal baik dalam kategori jamu, obat herbal terstandar dan fitofarmaka sangat dibutuhkan penelitian-penelitian yang berkualitas dalam berbagai bidang terkait. Kebijakan pemerintah tentang saintifikasi jamu mempertegas perlunya pendekatan-pendekatan ilmiah dalam penggunaan obat herbal sehingga dapat digunakan dengan tepat di masyarakat. Di samping produk herbal tersebut, bahan obat yang berasal dari bahan alam juga mengalami peningkatan. Penemuan senyawa baru yang dapat dijadikan senyawa model (lead compound) sangat dimungkinkan dengan berkembangnya teknologi dan peralatan yang mendukung. Penggunaan bahan alam tidak terbatas untuk pengobatan, tetapi juga dibutuhkan dalam bidang kosmetik, pangan, pangan fungsional suplemen dan lain-lain yang membutuhkan pengembangan setiap saat sehingga penelitian di bidang tersebut perlu medapatkan perhatian. KK Biologi Farmasi dengan sumberdaya dan keahlian yang ada berpartisipasi aktif bersama-sama stakeholder lainnya di dalam dan luar negeri untuk berkontribusi bagi perkembangan bahan alam Indonesia untuk berbagai tujuan tersebut baik dalam bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.
Program Unggulan Bidang Pendidikan
Dalam bidang pendidikan KK Biologi Farmasi mengembangkan matakuliah-matakuliah untuk program sarjana Sains dan Teknologi Farmasi dan program sarjana Farmasi Klinik dan Komunitas dengan isi yang sesuai dengan perkembangan IPTEK dan perkembangan penelitian di Biologi Farmasi ITB, serta sesuai dengan tuntutan kompetensi yang dibutuhkan di dunia kerja. Memfasilitasi ilmuwan dalam bidang Biologi Farmasi untuk memperdalam ilmunya melalui program magister atau doktor. Di samping itu untuk meningkatkan kompetensi dan keahlian dalam bidangnya, anggota KK Biologi Famasi menghadiri dan sebagai anggota pada pertemuan-pertemuan ilmiah yang diadakan oleh kelompok keilmuan yang relevan dalam pengembangan obat bahan alam Indonesia dan perhimpunan-perhimpunan bahan alam, seperti Perhimpunan Peneliti Bahan Alam (Perhipba), Kelompok kerja tumbuhan obat Indonesia, (Pokja TOI), Perhimpunan Kimia Bahan Alam dan lain-lain. Beberapa anggota KK Biologi Farmasi juga masuk dalam tim pengembangan obat bahan alam Indonesia secara nasional, seperti tim standardisasi.
Program Unggulan Bidang Penelitian
Seperti diuraikan di atas KK Biologi Farmasi secara aktif melakukan riset yang menjadi unggulan terutama dalam bidang :
  1. Standardisasi obat herbal
  2. Isolasi dan uji aktivitas senyawa obat dari bahan alam
  3. Uji aktivitas ekstrak, fraksi dan senyawa hasil isolasi dari tanaman obat
  4. Bioteknologi Tanaman obat yang mencakup kultur jaringan, biotransformasi, elisitasi dan combinatorial biosynthesis
  5. Penelitia komprehensf beberapa jenis tanaman dari famili Zingiberacea dan tanaman lain yang banyak digunakan sebagai komposisi obat herbal Indonesia
  6. Teknologi bahan alam
Program Unggulan Bidang Layanan
Layanan yang diberikan meliputi layanan standardisasi simplisia atau ekstrak dengan menggunakan metode analisis yang memberikan hasil yang akurat dan sahih, penyediaan marker untuk evaluasi mutu simplisia atau ekstrak. Disamping itu juga memberikan layanan kursus singkat bagi yang berminat untuk mengikuti layanan pembelajaran berkesinambungan. Dua tahun terakhir KK Biologi Farmasi dengan bantuan dana DIKTI melakukan pembinaan terhadap Industri kecil obat tradisional (IKOT) dalam rangka meningkatkan produksi, kualitas, mutu dan pemasaran obat herbal.




2. Kelompok Keilmuan Farmakokimia

Sekolah Farmasi Institut Teknologi Bandung
Biologi Farmasi (dalam arti luas) ialah ilmu (terapan) dalam bidang farmasi berlandaskan biologi yang penerapannya mencakup penemuan, pengembangan dan produksi obat, standardisasi, pengendalian pengolahan serta penggunaan. Biologi farmasi mempunyai sub-disiplin dasar antara lain sitologi, genetika, mikrobiologi, botani, zoology, biokimia, biologi molekul, farmakologi, toksikologi, bioteknologi dan farmakognosi. Kaitan dengan ini farmakognosi ialah ilmu mengenai obat dan bahan pembantu yang berasal dari organisme (mikroba, tumbuhan dan hewan) dan organisme penghasilnya. Seringkali farmakognosi diartikan sebagai biologi farmasi dalam arti sempit.
Dengan melihat definisi-definisi tersebut maka dapat dikatakan bahwa bidang ilmu farmakognosi-fitokimia diperlukan dalam praktek kefarmasian, dan khususnya di Indonesia hal ini memiliki nilai lebih karena berkaitan dengan banyaknya bahan alam (khususnya tumbuhan) yang digunakan sebagai bahan obat dan obat, yang tentunya hal itu memerlukan evaluasi, standardisasi ataupun pengembangan yang konsekuensinya akan didasari oleh ilmu farmakognosi-fitokimia.
Dengan pesatnya perkembangan obat herbal di Indonesia yang ditandai dengan semakin besarnya jumlah industri obat tradisional dan produk herbal baik dalam kategori jamu, obat herbal terstandar dan fitofarmaka sangat dibutuhkan penelitian-penelitian yang berkualitas dalam berbagai bidang terkait. Kebijakan pemerintah tentang saintifikasi jamu mempertegas perlunya pendekatan-pendekatan ilmiah dalam penggunaan obat herbal sehingga dapat digunakan dengan tepat di masyarakat. Di samping produk herbal tersebut, bahan obat yang berasal dari bahan alam juga mengalami peningkatan. Penemuan senyawa baru yang dapat dijadikan senyawa model (lead compound) sangat dimungkinkan dengan berkembangnya teknologi dan peralatan yang mendukung. Penggunaan bahan alam tidak terbatas untuk pengobatan, tetapi juga dibutuhkan dalam bidang kosmetik, pangan, pangan fungsional suplemen dan lain-lain yang membutuhkan pengembangan setiap saat sehingga penelitian di bidang tersebut perlu medapatkan perhatian. KK Biologi Farmasi dengan sumberdaya dan keahlian yang ada berpartisipasi aktif bersama-sama stakeholder lainnya di dalam dan luar negeri untuk berkontribusi bagi perkembangan bahan alam Indonesia untuk berbagai tujuan tersebut baik dalam bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.
Program Unggulan Bidang Pendidikan
Dalam bidang pendidikan KK Biologi Farmasi mengembangkan matakuliah-matakuliah untuk program sarjana Sains dan Teknologi Farmasi dan program sarjana Farmasi Klinik dan Komunitas dengan isi yang sesuai
Program Unggulan Bidang Penelitian
Seperti diuraikan di atas KK Biologi Farmasi secara aktif melakukan riset yang menjadi unggulan terutama dalam bidang :
  1. Standardisasi obat herbal
  2. Isolasi dan uji aktivitas senyawa obat dari bahan alam
  3. Uji aktivitas ekstrak, fraksi dan senyawa hasil isolasi dari tanaman obat
  4. Bioteknologi Tanaman obat yang mencakup kultur jaringan, biotransformasi, elisitasi dan combinatorial biosynthesis
  5. Penelitia komprehensf beberapa jenis tanaman dari famili Zingiberacea dan tanaman lain yang banyak digunakan sebagai komposisi obat herbal Indonesia
  6. Teknologi bahan alam
Program Unggulan Bidang Layanan
Layanan yang diberikan meliputi layanan standardisasi simplisia atau ekstrak dengan menggunakan metode analisis yang memberikan hasil yang akurat dan sahih, penyediaan marker untuk evaluasi mutu simplisia atau ekstrak. Disamping itu juga memberikan layanan kursus singkat bagi yang berminat untuk mengikuti layanan pembelajaran berkesinambungan. Dua tahun terakhir KK Biologi Farmasi dengan bantuan dana DIKTI melakukan pembinaan terhadap Industri kecil obat tradisional (IKOT) dalam rangka meningkatkan produksi, kualitas, mutu dan pemasaran obat herbal.



3. Kelompok Keilmuan Farmakologi – Farmasi Klinik

Sekolah Farmasi Institut Teknologi Bandung
Kelompok Keilmuan/Keahlian Farmakologi Farmasi Klinik terdiri dari tiga subkelompok, yaitu  Farmakologi–Toksikologi,  Imunologi, dan Farmasi Rumah Sakit. Sumber daya Kelompok Keilmuan Farmakologi Farmasi klinis selain berperan mengelola pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan layanan kepada masyarakat, juga bertangggungjawab dalam menghasilkan  obat, kosmetik, dan nutrisi medikal baik berasal dari bahan alam, semisintetik maupun sintetik, yang terjamin khasiat dan keamanannya; serta pelayanan kefarmasian (pharmaceutical care) yang prima bagi masyarakat umum dan profesional kesehatan lainnya.
Program Unggulan Bidang Pendidikan/Pengajaran
KK Farmakologi Farmasi Klinis telah menyusun program pendidikan Magister Farmasi Rumah Sakit Terapan dan Sains. Kurikulum telah disusun namun masih memerlukan respon dari masyarakat pengguna lulusan. KK Farmakologi Farmasi Klinis terus mengembangkan matakuliah-matakuliah untuk program sarjana Sains dan Teknologi Farmasi dan program sarjana Farmasi Klinik dan Komunitas, dan program studi Teknologi Kesehatan yang akan dibentuk dengan kurikulum  yang sesuai dengan perkembangan IPTEK dan perkembangan penelitian di bidang Farmakologi Farmasi Klinis ITB, serta sesuai dengan tuntutan kompetensi yang dibutuhkan di dunia kerja. Memfasilitasi ilmuwan untuk memperdalam ilmunya melalui program magister atau doktor dalam bidang farmakologi, farmasi rumah sakit, farmasi sosial, dan farmasi klinis.
Program Unggulan Bidang Riset
  1. Pengembangan obat bahan alam untuk mengatasi penyakit degeneratif. Dalam 2 tahun terahir ini KK farmakologi telah mengembangkan metode farmakologi untuk menginduksi stroke dan menguji beberapa ekstrak tanaman terhadap hewan model stroke.  Hampir semua ekstrak yang diteliti menunjukkan hasil yang prospektif untuk dijadikan obat herbal terstandar atau bahkan fitofarmaka. Selain sebagai anti stroke juga dikembangkan metode uji efek terhadap dislipidemia, antioksidan, anti agregasi platelet, dan lain-lain.
  2. Pengembangan motode untuk membuat hewan model penyakit autoimun. Satu tahun yang lalu telah dikembangkan metode induksi penyakit rheumatoid arthritis – salah satu tipe penyakit autoimun. Mengingat penyakit ini penderitanya terus meningkat, maka keberhasilan dalam mengembangkan metode penelitian dan sekaligus bahan alam terhadap penyakit tersebut merupakan hasil yang sangat dinantikan.
  3. Pengembangan model hewan dengan penyakit multiple sclerosis (MS) yang juga merupakan salah satu jenis penyakit autoimun yang saat ini jumlah penderitanya mulai bermunculan. Penelitian ini masih memerlukan pengembangan lebih lanjut.
  4. Pengembangan obat bahan alam untuk mengatasi penyakit infeksi. Kepakaran dalam bidang mikrobiologi di KK Farmakologi sangat strategis untuk mengembangkan produk obat untuk penyakit infeksi. Saat ini sudah dihasilkan produk unggulan berkhasiat anti tuberkulosis asal tumbuhan yang sedang dalam proses uji klinis di Rumah Sakit Persahabatan Jakarta. Penelitian ini merupakan penelitian yang bermitra dengan industri.
  5. Pengembangan obat bahan alam berkhasiat imunomodulator. Kepakaran riset dalam bidang imunologi, adalah strategi yang memungkinkan untuk menghasilkan produk bermutu terhadap respon imun. Saat ini sudah lebih dari 20 tanaman yang diteliti khasiatnya terhadap respon imun. Tahap lanjut adalah seleksi ekstrak yang potensial dan uji klinis melalui kerja sama dengan rumah sakit.
  6. Pengembangan riset untuk mengatasi ketergantungan obat. Pakar penelitian jenis ini yang sudah ada di KK Farmakologi Farmasi Klinis merupakan strategi untuk menghasilkan suatu panduan terapi ketergantungan.
  7. Pengembangan obat untuk gagal ginjal. Telah dikembangkan model hewan gagal ginjal. Keberhasilan pengembangan metode, memungkinkan pengembangan obat lebih lanjut.
  8. Pengembangan Kosmesetika. KK Farmakologi terlibat dalam uji-uji khasiat kosmetik. Bersama dengan KK Farmasetik telah dimulai pengembangan produk kosmetik untuk tujuan perbaikan fisik tubuh. Pengembangan akan di­lakukan khusus pada sediaan kosmetika untuk tujuan terapi yang memerlukan pengembangan riset multidisiplin.
  9. Pengembangan pharmaceutical care. Kepakaran yang sudah terbentuk merupakan modal utama untuk melakukan pharmaceutical care yang prima terhadap masyarakat umum maupun professional kesehatan lainnya.
Program Unggulan Bidang Layanan
Memberikan layanan pemeriksaan khasiat dan keamanan  terhadap produk farmasi. Berpartisipasi aktif dalam memberikan layanan informasi obat, kosmetik, makanan dan minuman. Memberikan layanan belajar berkesinambungan bagi yang berminat.


4. Kelompok Keilmuan Farmasetika

Sekolah Farmasi Institut Teknologi Bandung
Kelompok Keilmuan/Keahlian Farmasetika memiliki 3 (tiga) subkelompok, yaitu : (1) Teknologi Farmasi, (2) Biofarmasi dan Farmakokinetik dan (3) Bioteknologi Farmasi. Ketiga subkelompok bertanggungjawab pada pengembangan masing-masing bidang keilmuannya sekaligus peningkatan kinerja akademik keilmuan Farmasetika. Secara administratif seluruh anggota KK Farmasetika memperoleh penugasan khusus pada pengelolaan bidang: (a) Pendidikan/Pengajaran (peng­aturan perkuliahan dan praktikum); (b) Riset (analisis topik, sumber dana dan level diseminasi produk); (c) Layanan Masyarakat (model layanan dan promosi); (d) Sumber Daya (pola investasi, pengembangan sumber daya manusia) dan (e) Mana­jemen (model evaluasi diri, evaluasi kurikulum).
Program Unggulan Bidang Pendidikan/Pengajaran
  1. Penyelenggaraan Pendidikan Magister Profesional dalam bidang Farmasi Industri. Kurikulum telah disusun namun masih memerlukan masukan atau respon masyarakat industri Farmasi.
  2. Pola Pembelajaran e-learning. Seluruh mata kuliah yang dikelola KK Farmasetika disampaikan dalam bentuk multi media. Untuk mengubahnya menjadi sistem e-learning masih memerlukan bantuan kepakaran sistem informasi dan dana.
  3. Pembentukan Pharmaceuticals Engineering Center. Kemitraan dengan industri Farmasi telah terbentuk. Tantangan yang diberikan pihak industri mendesak dialokasikannya dana investasi peralatan dan pengembangan keterampilan intelektual dan motorik sumber daya manusia ke arah lebih spesifik.
Program Unggulan Bidang Riset
  1. Pembentukan pusat riset rekombinan protein terapetik. KK Farmasetika telah memiliki kepakaran yang diperlukan. Kegiatan yang dirancang dalam mendukung aktivitas riset pada pusat ini adalah eksplorasi penyakit yang fokus terapinya menggunakan rekombinan protein (diabetes dengan insulin, hepatitis dengan interferon, kanker dengan interferon dan lain-lain), pengembangan model in vivo pada hewan percobaan, pengembangan riset epidemiologi dan farmakoekonomi berkenaan dengan jenis penyakit tersebut, pengembangan vaksin rekombinan, pengembangan formulasi dan sistem penghantaran obat serta modifikasi farmakokinetik obat.
  2. Pengembangan Teknologi Nanopartikel. KK Farmasetika sudah memulai kegiatan penelitian baik produksi nanopartikel/nanokarier dan pengembangan bentuk sediaan serta rute pemberian. Sebagian peralatan pendukung: ultra turax, sonikator, particle sizer sudah ada di KK farmasetika. Pengadaan alat produksi nanopartikel seperti High Pressure Homogenizer dan probe sonicator sedang dalam proses pengadaan. KK Farmasetika juga sudah bergabung dalam program ITB dalam pengembangan Nanotechnology Center.
  3. Pengembangan Vaksin Rekombinan, Protein Terapetik rekombinan, diikuti dengan profil farmakokinetik, biodistribusi dan biofarmasinya.
  4. Pengembangan Kosmesetika. Kepakaran dalam pengembangan produk kosmetik untuk tujuan perbaikan fisik tubuh sudah terbentuk. Pengembangan akan di­lakukan khusus pada sediaan kosmetika untuk tujuan terapi yang memerlukan pengembangan riset sistem transdermal.
  5. Program pengembangan Farmakokinetik Obat Hewan. Kepakaran yang telah ter­bentuk saat ini adalah strategi pengembangan sediaan obat hewan. Tahap lanjut produk tersebut adalah pada penetapan tingkat kewajaran dosis sediaan sus­tai­n­ed atau controlled release dan kendali profil farmakokinetiknya.
  6. Pengembangan Kinetika Padatan dan Sistem Biner secara kristalografis. Reaksi kinetik penguraian senyawa obat berbasis reaksi kimia sudah dapat dipahami dengan baik. Tidak demikian halnya dengan kinetika padatan yang berbasis pada perubahan fisika senyawa obat atau transformasi polimorfik. Perubahan semacam ini cukup sering terjadi pada senyawa obat yang bersifat polimorfik. Sedangkan sistem biner mempelajari kemungkinan terjadinya interaksi antar 2 atau lebih senyawa obat atau antara senyawa obat dan bahan penolong. Peluang kejadiannya cukup signifikan mengingat hampir 95% formulasi obat di Indone­sia melibatkan 2 atau lebih senyawa obat.
  7. Peningkatan kerjasama riset KK Farmasetika dengan beberapa universitas luar negeri, antara lain: University of Groningen, The Netherlands; TU Braunschweig, Germany; Free University of Berlin, Germany, National University of Singapore, Singapore.
Program Unggulan Bidang Layanan
  1. Akreditasi Laboratorium Uji BioAvalailabilitas dan BioEkivalen guna meningkat­kan level mutu layanannya sampai kepada skala regional bahkan internasional.
  2. Akreditasi beberapa laboratorium layanan yang lain di teknologi Farmasi dan Bioteknologi Farmasi.



5. Kelompok Keilmuan Olahraga

Sekolah Farmasi Institut Teknologi Bandung

Kelompok Keilmuan (KK) Ilmu Keolahragaan memiliki 2 (dua) sub kelompok keilmuan yaitu; (1) fisiologi olahraga dan biomekanika dan (2) kesehatan olahraga.  Kedua sub kelompok keilmuan ini saling berintegrasi membentuk  road map KK Ilmu Keolahragaan. Sub kelompok keilmuan fisiologi olahraga menganalisis fungsi faal tubuh pada saat olahraga (olahraga kesehatan dan olahraga prestasi), biomekanika olahraga menganalisis gerakan tubuh pada saat olahraga (olahraga kesehatan dan olahraga prestasi). Sedangkan kesehatan olahraga menganalisis kemampuan fisik manusia dan bagaimana menjaga, mempertahankan, dan meningkatan kesehatan melalui pendekatan aktivitas olahraga. Kedua sub kelompok keilmuan untuk kedepannya diharapkan dapat mandiri dan mengembangkan kompetensinya masing-masing seperti; manajemen olahraga, sosiologi olahraga dll. Secara administratif KK Ilmu keolahragaan memperoleh penugasan khusus dan bertanggung jawab pada pengelolaan bidang: (1). Pelaksana  mata kuliah olahraga (MKOR) yang merupakan mata kuliah wajib bagi seluruh mahasiswa TPB  ITB yang mengampu sekitar 3000 mahasiswa per tahunnya, dan mengatur jadwal perkuliahan teori dan praktikum; (2)  bertanggung jawab terhadap pengembangan riset-riset dengan topik penelitian yang mencakup masing-masing sub kelompok keilmuan, sumber dana, dan level diseminasi hasil penelitian; (3) memberikan pelayanan kompetensi keilmuan kepada civitas akademika dan masyarakat umum. KK Ilmu Keolahragaan disamping diberi penugasan tri dharma perguruan tinggi juga diberi tugas untuk mengembangkan sumber daya manusia (pola investasi dan pengembangan SDM) melalui pelatihan, seminar, dan lokakarya.
Program  Unggulan
Pada  kurun waktu 5 (lima) tahun mendatang, seiring dengan terbentuknya program studi magister terapan sains olahraga yang bekerja sama dengan KK  lain di ITB, diharapkan akan menghasilkan model alat-alat bantu latihan dan alat-alat bantu kesehatan sehingga berkontribusi terhadap peningkatan  olahraga prestasi dan peningkatkan kesehatan masyarakat.  Kurikulum telah disusun, namun masih dibicarakan dengan Senat Akademik ITB. Program magister ini diharapkan dapat menjadi interface antara olah raga dan teknologi sehingga memungkinkan ITB untuk berpartisipasi dalam melahirkan produk teknologi yang bermanfaat dalam bidang olah raga yang akhirnya dapat berkontribusi dalam meningkatkan prestasi atlet nasional. Dalam bidang pembelajaran, KK Olah Raga sedang mengembangkan pola pembelajaran e-learning.  Mata kuliah olahraga untuk mahasiswa TPB yang dikelola oleh KK. Ilmu Keolahragaan yang dapat disampaikan dalam bentuk multi media.
KK Ilmu Keolahragaan didukung fasilitas olah raga yang sangat memadai dan mempunyai jaringan kerjasama yang sangat erat baik dengan KONI maupun Kementrian Pemuda dan Olah Raga. Staf KK Olah Raga banyak dilibatkan dalam event-event nasional maupun internasional sebagai pelatih atau tim pakar. Berdasarkan dukungan internal dan eksternal tersebut KK Ilmu Keolahragaan mempunyai peluang yang sangat tinggi untuk memandu bakat atlet sejak dini sehingga dapat berpartisipasi dalam melahirkan atlet kelas nasional atau internasional.
Melalui kerjasama dengan KK lain di SF KK Ilmu Keolahragaan terlibat dalam pengembangan Lab Doping berstandard internasional.
Pada kurun waktu 5 (lima ) tahun mendatang KK Ilmu Keolahragaan akan lebih meningkatkan kerja sama dengan Instansi terkait  (KONI, Kemenpora dll.) dalam rangka mengembangkan sistem pembinaan olahraga nasional. Pengembangan kerja sama penelitian dengan perguruan tinggi yang berhubungan dengan ilmu keolahragaan, dan pertukaran staff dosen dengan berbagai perguruan tinggi di dalam dan luar negeri.

Informasi Umum dari Institut Teknologi Bandung

Pendidikan

Sistem Pendidikan

Sistem Pendidikan di ITB terdiri dari tiga tahap atau strata, yaitu:
  • Sarjana atau Strata-1 (S1) yang dirancang selesai dalam 4 tahun dengan gelar Sarjana Teknik, Sarjana Sains, Sarjana Seni, Sarjana Desain, Sarjana Farmasi, dan Sarjana Manajemen.
  • Magister atau Strata-2 (S2) yang dirancang selesai dalam 2 tahun dengan gelar Magister Teknik, Sarjana Sains Manajemen, Magister Sains, Magister Seni, Magister Desain, Magister Studi Pertahanan, Magister Administrasi Bisnis, Magister Pengajaran Matematika, Magister Pengajaran Fisika, Magister Penggajaran Kimia, dan Magister Pengelolaan Sumber Daya Air.
  • Doktor atau Strata-3 (S3) yang dirancang selesai dalam 3 tahun dengan gelar Doktor.
Pendidikan Program Sarjana di ITB mempunyai beban sekurang-kurangnya 144 SKS dan sebanyak-banyaknya 160 SKS yang terbagi dalam:
  1. Tahap Persiapan Bersama dengan beban minimal 36 (tiga puluh enam) SKS.
  2. Tahap Sarjana dengan beban minimal 108 (seratus delapan) SKS.
Mahasiswa Program Sarjana yang menunjukkan prestasi akademik tinggi dapat memilih untuk mengikuti pendidikan Program Magister sebagai bagian yang menyatu dengan Program Sarjana. Lulusan pendidikan Program Sarjana dengan prestasi akademik tinggi dapat memilih untuk mengikuti Program Doktor secara langsung. Jika tidak ada bagian atau persyaratan Program Magister yang harus dipenuhi maka bagian atau persyaratan tersebut menjadi bagian yang menyatu dengan Program Doktor.
Pendidikan Program Magister adalah kelanjutan linear Program Sarjana, atau merupakan interaksi beberapa disiplin ilmu yang terbentuk sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan atau tuntutan kebutuhan. Pendidikan Program Magister setelah Program Sarjana mempunyai beban sekurang-kurangnya 36 (tiga puluh enam) SKS dan sebanyak-banyaknya 50 (lima puluh) SKS.
Pendidikan Program Doktor setelah Program Magister mempunyai beban SKS yang ditentukan oleh Program Pascasarjana sesuai dengan ketentuan yang berlaku.